Diberdayakan oleh Blogger.
  • Mari Belajar Ekonomi

Jumat, 20 Mei 2011

Uang dan Lembaga Keuangan

I. Pengertian Uang.

Dalam ilmu ekonomi yang dimaksud dengan uang adalah semua alat tukar yang dapat diterima secara umum untuk bertransaksi. Uang yang diterima secara luas karena ddinyatakan oleh pemerintah sebagai alat pembayaran yang sah disebut uang Fiat.

II. Fungsi uang
a. Fungsi Asli Uang:
    1.Uang sebagai alat tukar.
    2.Uang sebagai satuan hitung.

b.Fungsi Turunan Uang
   1.Uang sebagai penyimpan nilai atau kekayaan
   2.Uang sebagai alat pembayar utang
   3.Uang sebagai penunjuk harga
   4.Uang sebagai pemindah kekayaan
   5.Uang sebagai pencipta kesempatan kerja.

III. Jenis-jenis Uang:
a. Menurut keberlakuannya.
    1. Uang Kartal. adalah uang yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh pemerintah yang berupa uang logam
                             dan uang kertas.
    2. Uang Giral adalah adalah uang yang beredar dimasyarakat berbentuk rekening giro, cek ataupun
                             deposito yang dikeluarkan oleh bank umum.

b. Uang Menurut Nilai Yang Terkandung Didalamnya.
    1. Token Money adalah nilai uang yang nilai nominalnya lebih tinggi daripada nilai bahan pembuatnya.
    2. Full Bodied Money adalah uang yang nilai bahan dan nilai nominalnya sama.

c. Uang Menurut Bahan Pembuatnya.
    1. Uang Kertas.
    2. Uang Logam.

d. Uang Menurut Lembaga Yang Menerbitkan.
    1. Bank Sentral.
    2. Bank Umum.

IV. Faktor Yang Mempengaruhi Orang Ingin Memegang Uang Tunai.
     a. Motif Transaksi
     b. Motif Berjaga-jaga
     c. Motif Spekulasi.

V. Teori Nilai Uang.
     Faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya nilai uang adalah:
     a. Jumlah uang yang beredar atau penawaran uang.
     b. Kecepatan peredaran uang.
     c. Jumlah barang yang diperdagangkan.
     Beberapa teori yang digunakan untuk mengukur nilai uang antara lain adalah:
     A. Teori barang.
          Teori ini menganggap bahwa uang berasal dari barang sehingga orang beranggapan bahwa uang
          harus memiliki nilai nominal sama dengan nilai bahan pembuatannya (full bodied money). Ada  3
          golongan teori barang antara lain:
          1. Golongan metalistik (logam). Uang yang beredar harus terbuat dari  logam.
          2. Golongan Non-metalistik (bukan logam), uang pada aliran ini terbuat dari barang, nilai uang ini
              lebih ditentukan oleh kegunaannya sebagai alat tukar.
          3. Golongan Nominalis.Uang pada teori ini lebih menekankan pada kemampuan daya beli uang
              sebagai alat tukar.

      B. Teori Kwantitas.
           1. Teori Kuantitas dari David Ricardo.
                Teori kuantitas David Ricardo  adalah teori kuantitas sederhana. David Ricardo mengatakan
                bahwa nilai tergantung dari jumlah uang yang beredar di masyarakat.Artinya makin banyak
                jumlah uang yang beredar maka akan semakin tingga harga barang, dan sebaliknya. Jumlah
                uang beredar dirumuskan:
                M = k X P
                Ket: M= Money
                        P = Tingkat harga barang
                        k = Konstanta.

           2. Teori Kwantitas Irving Fisher.
                Teori Irving Fisher adalah nilai uang sangat dipengaruhi oleh jumlah uang yang beredar, kecepatan
                peredaran uang dan jumlah barang yang diperdagangkan. Rumus yang digunakan adalah:
                M.V = P.T
                Ket: M = money
                        V = Velocity , kecepatan peredaran uang.
                        P = Price, tingkat harga
                        T = jumlah barang yang diperdagangkan.

           3. Teori Kwantitas DH. Robertson.
                Robertson melihat nilai uang dari segi cash balance (jumlah uang yang disimpan untuk persediaan
                kas atau lama rata-rata uang menganggur). Rumus yang digunakan adalah
                M = K x T x P
                Ket: M = Money, jumlah uang yang beredar.
                        T  = jumlah barang yang diperdagangkan
                        P  = tingkat harga
                        K = Lama rata-rata uang menganggur di kas

            4. Teori Kwantitas Alfred Marshall.
                 Alfred Marshall melihat hubungan antara jumlah uang dan pendapatan nasional. Tinggi rendah
                 nilai uang bergantung pada jumlah uang yang disimpan untuk persediaan kas. Rumus:
                 M = kY
                 Ket: M = jumlah uang yang beredar.
                        Y  = pendapatan
                         k  =koefisien yang mengatur keseimbangan antara sisi persamaan.

Read more...

Minggu, 06 Februari 2011

Fungsi Biaya dan Penerimaan

      Biaya atau ongkos pengertian secara ekonomis merupakan beban yang harus dibayar produsen untuk menghasilkan barang dan jasa  sampai barang tersebut siap untuk dikonsumsi . Biaya merupakan fungsi dari jumlah produksi, dengan notasi C = f(Q).
C = biaya total
Q = jumlah produksi.
      Fungsi biaya merupakan hubungan antara biaya dengan jumlah produksi yang dihasilkan, fungsi biaya dapat digambarkan ke dalam kurva dan kurva biaya menggambarkan titik-titik kemungkinan bsarnya biaya di berbagai tingkat produksi. Dalam membicarakan biaya ada beberapa macam biaya, yaitu:
a. Biaya Total ( Total Cost = TC = C)
b. Biaya Variabel (Variable Cost = VC)
c. Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)
d. Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost = AC)
e. Biaya Variabel Rata Rata ( Average Variable Cost = AVC)
f. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost = AFC)
g. Biaya Marginal

Rumus :
1. C = AC x Q  atau C = FC + VC
2. FC = AFC X Q
3. VC = AVC  X Q

      Dalam menganalisa biaya umumnya tidak terlepas dari analisa penerimaan atau revenue atau total revenue. Pengertian revenue atau penerimaan adalah seluruh pendapatan yang diterima dari hasil penjualan barang pada tingkat harga tertentu. Secara matematik total revenue dirumuskan sebagai berikut:

* TR = PQ.       TR = Penerimaan Total, P = Harga Barang dan Q = Jumlah barang yang dijual.
* Penerimaan Rata-rata (AR) adalah penerimaan rata-rata tiap unit produksi, dapat dirumuskan :
   AR = TR/Q
* Penerimaan Marginal atau Marginal Revenue adalah tambahan penerimaan sebagai akibat dari tambahan
   produksi, dirumuskan"
   MR = ∆TR/∆Q     atau  turunan dari TR
   MR = Marginal Revenue,  ∆TR = Tambahan penerimaan,  ∆Q = Tambahan Produksi. Berdasarkan konsep penerimaan dan biaya (TR dan TC)  dapat diketahui beberapa kemungkinan diantaranya :

TR < TC  = keadaan untung / laba
TR= TC   = keadaan  Break Even Point
TR > TC  = Keadaan rugi.
Contoh Soal:

Sebuah pabrik Sandal dengan Merk " Idaman" mempunyai biaya tetap (FC) = 1.000.000; biaya untuk membuat sebuah sandal Rp 500; apabila sandal tersebut dijual dengan harga Rp 1.000, maka:
Ditanya:
a. Fungsi biaya total (C), fungsi penerimaan total ( TR) dan Variable Cost.
b. Pada saat kapan pabrik sandal mencapai BEP
c. Untung atau rugikah apabila memproduksi 9.000 unit

Jawab:
a. FC = Rp 1.000.000
    VC= Rp 500.
    Fungsi biaya variabel VC = 500  Q ..........................................................................(1)
    Fungsi biaya total C = FC + VC     -----> C = 1.000.000 + 500 Q ..........................(2)
    Fungsi penerimaan total  TR = P.Q -----> TR = 1.000 Q ..........................................(3)

b. Break Even Point terjadi pada saat TR = TC
    1.000 Q  = Rp 1.000.000 + 500 Q
    1.000 Q - 500 Q = 1.000.000
     500 Q = 1.000.000
     Q = 2.000 unit
    Pabrik roti akan  mengalami BEP pada saat Q = 2.000 unit
    Pada biaya total  C = 1.000.000 + 500 ( 2.000)
                              C = 2.000.000

c. Pada saat memproduksi Q = 9000 unit
    TR = P.Q
          = 1.000  X  9.000
          = 9.000.000

    C  = 1.000.000 + 500 (Q)
         = 1.000.000 + 500 ( 9.000)
         = 1.000.000 + 4500.000
         = 5.500.000

    Bila  TR > TC, maka keadaan laba / untung.
    laba = TR - TC
           = 9.000.00 - 5.500.000
           = 3.500.000

    Bila hanya memproduksi 1.500 unit maka akan mengalami kerugian sebesar :
    Rugi = TR - TC
            = 1.000 (1.500)  - 1.000.000 + 500 ( 1.500)
            = 1.500.000 - 1.750.000
            = 250.000

Read more...

Minggu, 30 Januari 2011

Menghitung Wesel

           Wesel adalah janji tertulis seseorang atau perusahaan untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu kepada orang atau perusahaan lain yang tercantum dalam wesel tersebut. wesel adalah bentuk lain dari utang piutang.
            Wesel tagih adalah tagihan yang akan diterima pada tanggal jatuh tempo yang dinyatakan dalam sebuah surat yang ditandatangani oleh pihak yang berutang. jadi wesel tagih sama dengan piutang.
             Wesel bayar adalah suatu kewajiban untuk membayar sejumlah uang pada tanggal jatuh tempo yang dintakan dalam sebuah surat yang ditandatangani pihak yang berutang. Jadi wesel bayar sama dengan utang. Cara menghitung wesel dan bunga wesel. Persyaratan menghitung bunga wesel:
1. Satu tahun dihitung 360 hari
2. Jumlah hari dalam bulan dihitung sesuai dengan jumlah hari dalam bulan bersangkutan.
3. Tanggal transaksi tidak dihitung sebagai hari bunga, tanggal pelunasan dihitung sebagai hari bunga.

Wesel ada dua jenis, yaitu wesel tidak berbunga dan wesel  berbunga.

A. Wesel Tidak Berbunga ( Discount On Notes Receivable).
Adalah wesel yang tidak dibebani bunga, sehingga pada tanggal jatuh tempo, debitor hanya membayar jumlah nominal wesel kepada pemegangnya.

Contoh:
 Tanggal 1 Maret 2008 Tuan Maringgih menarik wesel sejumlah Rp 25.000.000 kepada CV. Lestari yang jatuh temponya tanggal 1 Juli 2008. Pada tanggal 4 Maret 2008 wesel tersebut didiskontokan ke BNI dengan bunga diskonto 18 % / tahundan dipotonga administrasi Rp 5.000.
Pertanyaan:
a. Jumlah yang harus dibayar CV. Lestari pada tanggal jatuh tempo.
b. Nilai tunai wesel yang diterima Tuan Maringgih pada tanggal 4 Maret 2008.

Jawab :
a) Jumlah yang harus dibayar pada tanggal jatuh tempo adalah sebesar Rp 25.000.000
b) Nilai Tunai = Nilai Nominal - Diskonto - Biaya Administrasi.
Hari diskonto : 4 Maret 2008 s/d 1 Juli 2008 adalah:

    Maret    31 - 3   = 28 hari
    April                  = 30 hari
    Mei                   = 31 hari
    Juni                    = 30 hari
  Jumlah                 = 119 hari

Diskonto  = ( 25.000.000 X 18 X 119) : ( 100 X 360) = Rp. 1.487.500
Jadi nilai tunai wesel = 25.000.000 - 1.487.000 - 5.000 = Rp 23.507.500


B.Wesel Berbunga (Interest Bearing Notes)

Yaitu wesel yang disertai beban bunga, sehingga pada tanggal jatuh tempo debitor harus membayar jumlah nominal ditambah bunga wesel.
Contoh:
Tanggal 3 Maret 2009 Ny. Rani menarik wesel sejumlah Rp 30.000.000 dengan bunga 20% per tahun kepada Fa. Curut yang jatuh tempo 1 Juli 2009. Pada tanggal 2 April 2009 wesel tersebut di diskontokan pada Bank Mandiri dengan diskonto 18% pertahun .
Pertanyaan :
a) Jumlah uang yang dibayar  Fa. Curut pada saat jatuh tempo.
b) Nilai tunai yang diterima Ny. Rani pada tanggal  2 April 2009.
Jawab:

a. Nilai nominal wesel  Rp 30.000.000
    Hari bunga  3 Maret s/d 1 Juli 2009 = 120 hari
    Bunga (30.000.000 X 20 X 120 ) : ( 100 X 360) = 2.000.000
    Nilai Wesel tanggal 1 Juli 2009 adalah Rp 30.000.000 + Rp 2.000.000 = Rp 32.000.000

b. Hari diskonto:
    April 30 - 1 = 29 hari
    Mei             = 31 hari
    Juni             = 30 hari
    Jumlah        = 90 hari
    Jadi  diskonto = ( 32.000.000 X 18 X 90) : (100 X 360) = 1.440.000
    Nilai wesel pada tanggal 2 April 2009 adalah (Rp 32.000.000 - Rp1.440.000) = Rp 30.560.000

Read more...

Selasa, 14 Desember 2010

Bentuk-Bentuk Pasar

A. Pengertian dan Bentuk Pasar.
     Pasar merupakan proses interaksi antara permintaan dan penawaran dari suatu barang /jasa tertentu sehingga menghasilkan akan menghasilkan keseimbangan harga/pasar. Fungsi pasar anatara lain adalah:
1. Sebagai penentu nilai.
    Terjadi interaksi antara pembeli dan penjual sehingga membentuk harga jual yang disepakati.
2. Mengorganisasikan produksi.
    Barang dan jasa yang masuk ke pasar haruslah menempuh proses produksi yang efisien agar bisa bersaing.
3. Mendistribusikan produk.
    Produk yang dihasilkan dapat dibeli dan diperoleh dipasar.

B. Struktur Pasar
1. Pasar Persaingan Sempurna.
    Ciri Pasar Persaingan Sempurna:
    a. Penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar.
    b. Informasi pasar terbuka luas.
    c. Jumlah pembeli dan penjual banyak.
    d. Jumlah barang yang diperdagangkan homogen.
    e. Pemerintah tidak turut campur tangan dalam pembentukan harga.

    Konsekuensi pasar persaingan sempurna adalah:
    1. Penjual dan pembeli adalah price taker (menetapkan harga)
    2. Kurva permintaan individu berslope negatif, sedangkan kurva permintaan pasar adalah horizontal
    3. Persaingan antar produsen tidak ada.
   
2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competition Market)
     a. Pasar Monopoli.
         Adalah bentuk pasar dimana jumlah penjualnya hanya satu dan jumlah pembelinya banyak.
         Sebab-sebab timbulnya monopoli adalah:
         1. Diperoleh secara alamiah karena produknya disukai konsumen.
         2. Pengusaan bahan mentah.
         3. Kepemilikan modal besar.
         4. Pemberian kewenangan/lisensi dari pemerintah.
         5. Hukum, seperti hak paten atas merk dagang dll.
     
          Monopoli dapat menyebabkan beberapa kerugian antara lain:
          1. Terjadi pengusaan (ekploitasi) terhadap konsumen dan faktor produksi lainnya.
          2. Produksi dikendalikan oleh monopolis sehingga sering timbul gejolak harga.
          3. Keuntungan produsen terlalu tinggi sehingga hal ini menimbulkan ketidakadilan.

          Tindakan pemerintah menghadapi monopolis:
           1. Menerapkan undang-undang anti monopoli.
           2. Mendatangkan produk dari luar negeri atas produk yang dimonopoli.
           3. Pemerintah mendirikan perusahaan/pabrik yang sama dengan produk yang dimonopoli.
           4. Kebijakan pemerintah dalam menentukan harga jual produk.

  b. Pasar Oligopoli.
       Merupakan bentuk pasar dimana beberapa perusahaan/produsen menghadapi banyak konsumen.
       Ciri pasar persaingan oligopoli antara lain:
       1. Terdapat hambatan yang besar bagi produsen baru untuk masuk ke pasar.
       2. Barang yang diperjualbelikan homogen, sedikit perbedaan pada corak.
       3. Salah satu dari oligopolis adalah price leader, yaitu memiliki kekuatan menentukan harga.

        Macam-macam oligopoli, antara lain:
       1. Oligopoli murni, yaitu beberapa perusahaan menjual produk yang homogen.
       2. Oligopoli dengan perbedaan, yaitu beberapa produsen yang menjual produknya sedikit berbeda.

       Kerugian yang ditimbulkan oleh adanya oligopoli adalah:
       1. Timbulnya pemborosan biaya dalam produksi.
       2. Timbulnya ekploitasi terhadap konsumen.
       3. Harga relatif tinggi, hal ini memicu timbulnya hiper inflasi.

   c. Pasar Persaingan Monopolistis
       Adalah salah satu bentuk pasar dimana terdapat beberapa produsen yang menawarkan produknya
       sama, tetapi masing-masing memiliki ciri-ciri khusus produk.
       Ciri pasar persaingan monopolistis antara lain:
       1. Barang yang diperjualbelikan merupakan barang yang berbeda corak.
       2. Untuk mendapatkan keuntungan maksimal produsen harus aktif dalam promosi.
       3. Untuk keluar masuk pasar lebih mudah.
       4. Terdapat banyak produsen.

   d. Pasar Persaingan Oligopsoni.
       Adalah bentuk pasar yang dikuasai oleh beberapa pembeli yang menghadapi banyak produsen.

   e. Pasar Persaingan Monopsoni,
       Adalah bentuk pasar yang dikuasai oleh satu pembeli yang berhadapan dengan beberapa produsen.

Read more...

Minggu, 12 Desember 2010

Agro Bisnis

YANG EKONOMIS DAN MENGUNTUNGKAN.

Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Sapi...
Pupuk organik dari kotoran sapi. Cara membuat : kotoran sapi yang sudah dikeringkan dicampur dengan bahan lain dengan perbandingan yaitu: kotoran sapi 80%, serbuk gergaji 5 %, bahan pemacu mikroorganisme 0,25%, abu sekam 10 % dan kapur 2 %. Campurkan dan diaduk rata.

Campuran tersebut dibiarkan selama 1 minggu sambil dibolak-balik untuk menjaga kadar ogsigen. Setelah satu minggu pupuk organik biasanya telah matang dengan warna coklat kehitaman bertekstur remah dan tidak berbau.

Langkah selanjutnya pupuk disaring untuk mendapatkan bentuk dan ukuran yang seragam serta untuk memisahkan dari bahan-bahan yang tidak bermanfaat seperti batu, potongan kayu, plastik, tali rafia, sehingga pupuk organik benar-benar berkwalitas. Selanjutnya pupuk siap dikemas dan siap jual. Poro kadang tani monggo dipun cobo,   mugi kasil.....Amiin.

Sumber: Kompas, Desember 2010

Read more...

Jumat, 10 Desember 2010

Permintaan dan Penawaran

HARGA KESEIMBANGAN
A. PEMBENTUKAN HARGA KESEIMBANGAN
1. Keseimbangan pasar merupakan kesepakatan antara permintaan dan penawaran . Apabila terjadi ketidakstabilan harga maupun jumlah/keseimbangan yaitu kelebihan permintaan atau penawaran menurut mekanisme pasar akan mendorong kembali harga keseimbangan baru.
2. Proses terbentuknya harga pasar yaitu karena interaksi antara kekuatan permintaan dan penawaran. Secara grafis dapat digambarkan sebagai berikut:
Harga Permintaan Penawaran
50 100 500
40 200 400
30 300 300
20 400 200
10 500 100
3. Bagi konsumen, pembeli adalah:
a. Besar pendapatan
b. Kebutuhan yang didasarkan atas skala prioritas
Bagi produsen atau penjual dalam menentukan harga adalah:
a. Biaya produksi yang telah dikeluarkan.
b. Sejumlah laba yang diharapkan.
4. Apabila harga pasar yang terjadi lebih rendah dari kesediaan konsumen, maka mareka akan memperoleh surplus konsumen. Apabila harga pasar yang terjadi lebih tinggi dari harga kesediaan produsen, maka produsen memperoleh surplus produsen.

B. MACAM-MACAM PEMBELI DAN PENJUAL.
1. Pembeli Marginal adalah pembeli yang mempunyai daya beli sama dengan harga pasar.
2. Pembeli sub marginal adalah pembeli yang daya belinya di bawah harga pasar.
3. Pembeli super marginal adalah pembeli yang mempunyai daya beli di atas harga pasar.
4. Penjual marginal adalah penjual yang mampu menjual barang dagangnya sama dengan harga pasar.
5. Penjual sub marginal adalah penjual yang menjual barang dagangannya di atas harga pasar.
6. Penjual super marginal adalah penjual yang mampu menjual barang dagangnnya di bawah harga pasar.

Read more...

Selasa, 07 Desember 2010

Distribusi

DISTRIBUSI.

A. Pengertian Distribusi.
     Adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Istilah distribusi terkesan pasif, maka distribusi yang aktif didefinisikan dengan istilah pemasaran , yaitu distribusi yang diimbangi dengan demontrasi, pemasangan iklan, pemberian hadiah dan lain-lain.

1. Distribusi dalam Perdagangan.
    Distribusi dapat dilakukan melalui usaha perdagangan yang dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Pedagang Besar (whole seller): pedagang besar (grosir) adalah pedagang yang membeli barang secara
    besar-besaran dan menjualanya kepada pedagang pengecer.
b. Pedagang Kecil (pengecer) / retailer: pedagang yang menjual langsung kepada konsumen secara langsung.

2. Perantara Khusus.
a. Agen (agency).
    Adalah perantara perdagangan atas nama perusahaan menjual barangnya di daerah tertentu.Balasan jasa
    agen disebut komisi.
b. Makelas (broker).
    Adalah perantara atas nama orang lain mencarikan barang bagi pembeli dan atau menjual barang bagi
    penjual. balas jasa makelar disebut provisi atau kurtase.
c. Komisioner (commision merchant).
    Adalah perantara dalam perdagangan atas namanya sendiri dan bertanggungjawab sendiri.Balas jasa
    komisioner disebut komisi.
d. Eksportir dan importir.

3. Fungsi Distribusi.
a. Menyalurkan barang dan jasa dari produsen dan konsumen.
    * Pengangkutan.
b. Memecahkan persoalan perdebatan tempat.
    * Penyimpanan
    * Jual beli
    * Penanggulanangan resiko.
c. Memecahkan persoalan perbedaan waktu
d. Seleksi dan kombinasi barang menurut jumlah danjenisnya:
    * Menyeleksi
    * Mengepak / mengemas
    * Memberi informasi.

Read more...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP